ABOUT THIS BLOG

Ini Blog ga penting, tentang catatan Rma, Seorang guru Matematika. (Ups guru Matematika? kok ga meyakinkan sama sekali yak?). ya Begitulah, ato lebih kerennya ini adalah CATATAN GA PENTING SEORANG GURU YANG TAK BIASA . Ambigu yak, yang tak Biasa apanya? Catatan ato orangnya? kayaknya dua-duanya deh.
Sekalian, Saya promosiin Blog saya yang laen dah. Selain di sini, Saya juga nulis cerpen di kumpulan kisah.
Silahkan dikunjungi semua kalo sempat, n kasih jejak ato oleh-oleh yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Makasih...

Malam ke-21 Ramadlan *Malam Lailatul Qadar-ku*

Jumat, 11 September 2009


Lama ga posting nieh, akhirnya ni da sedikit cerita namun panjang *wkakakak*.....

Malam ke 21 ramadlan, rencananya aku mau tarawih dengan khusu’ di masjid, kemudian seusai tarawih menikmati syukuran malam Lailatul Qadar bersama warga lingkungan sekitarku di masjid, yang kebetulan malam ini keluarga dapat jatah malam 21.
Oh ya, untuk lingkungan desaku *gat tau aku, apa ini berlaku untuk desa/daerah lain*, bahwa malam Lailatul Qadar warga dilakukan secara bergilir. Untuk warga yang masih muda mendapat malam Lailatul Qadar *ato istilah Jawa-nya ‘maleman’*. Dan karena Keluargaku masih dalam kategori muda, sehingga dapat jatah ‘maleman’ duluan.
OK kembali ke rencanaku, hehe… Ketika aku beranjak menuju masjid, keponakanku yang berusia 2,5 tahun tiba-tiba memanggilku, mau ikut ke masjid. Biasanya dia ikut mbakku, tapi berhubung mbakku sedang berhalangan, jadinya ga pergi ke masjid, sementara ibunya sedang sakit.

Tuh anak buandel banget, padahal cewek. Sebelumnya aku dah bilang kalo ikut nanti di masjid jangan rewel. Dia hanya ngangguk sambil berpegangan pada tanganku.
“Mana mukenanya?” tanyaku
“Di rumah Te…” Doh, mau tak suruh ngambil kok ya memakan waktu, padahal tuh Muadzin dah mulai mengumandangkan iqamah, sementara panjang lintasan yang harus kulalui rumahku-masjid sekitar +/- 300 m dengan jalan kaki dan jalan yang agak gelap, maklum masjidnya masuk gang, gak di tepi jalan.
“Ayo Te…berangkat” ajaknya.
Akhirnya dia ga pake mukena…

Menunaikan sholat Isya’ Alhamdulillah lancar, keponakanku hanya berdiri memandangi aku sholat tanpa suara dan tanpa ulah yang aneh-aneh. Tapi begitu mulai sholat tarawih apa yang aku khawatirkan terjadi, dia mulai berulah….
*2 rakat pertama
Ketika masuk rokaat kedua, dia mulai panggil-panggil aku…
“Te…pulaang…” rengeknya. Alhamdulillah sampe salam ga da ulah yang mengganggu sholatku, hanya rengekanku tadi mayan mengganggu kekhusukanku. Aku jadi ada ide. Aku melepas jilbab yang aku pake yang lumayan gedhe *toh aq dah pake mukena, jadi auratku masih tertutup* lalu memakaikan ke dia. Awalnya dia menolak namun akhirnya mau. Aku fikir, dengan memakai kerudungku yang besar dia seperti memakai mukena, dan ikutan sholat. Namun dugaanku salah.
*2 rakat kedua
Ketika aku berusaha mengkhusukkan Sholat kedua tarawih, dia berulah lagi. Dia melepas jilbabku yang dipakainya dan merengek lagi sambil menarik sajadahku. Tapi lagi-lagi alhamdulillah sholatku sampe salam masih lancar. Aku tanya dia,
“Ngantuk to dik?” dia ga jawab, tapi aku menggelar sajadahku untuk alasnya duduk, aku suruh dia tidur di sajadahku berbantal kerudungku yang dah aku lipat rapi, dan aku sholat tanpa alas.
*2 rakat ketiga
Dia berulah lagi. Kali ini jilbabku diuwel-uwel. Kemudian dia mulai memain-mainkan tali mukena ku, menarik2nya… ketika aku sujud, dia naik ke punggungku dan ketika aku berdiri dia memelukku. Ketika duduk tahiyat akhir, dia dengan PD nya duduk dipangguanku hingga mukenaku tertarik ke depan, otomatis aku ga bias duduk tegak…dan untuk menoleh salampun agak kerepotan.
Begitu salam, dia merengek ga da hentinya
“Tanteeeeeeeeeeeeeee pulaaaaaaaaaaaaaaaang.”
“Bentar ya dik, satu kaliiiiiiiii lagi tante sholat, abiz itu kita pulang.” Kataku menghiburnya. Tapi Dia terus merengek.
“Duduk yang tenang, ingat janji tadi sebelum berangkat. Ga boleh rewel….” Dia diem, namun bibirnya manyun.
*2 rakat ke empat
Rokaat pertama dia berdiri di depanku ketika aku mau ruku’, tapi masih ada stand bagi aku untuk menunaikan ruku’. Namun kemudian dia memelukku dari depan ketika aku siap bersujud. Pelan-pelan aku menyingkirkan tubuhnya agar aku bisa bersujud. Dia ganti naik ke punggungku, lagi-lagi aku pelan-pelan bangkit dari sujudku agar dia gak jatoh. Rakaat pertama masih bisa penuh. Begitulah untuk rakaat kedua, dia terus berulah. Begitu tahiyat akhir, dia semakin ‘mengganas’. Ditariknya mukenaku bagian atas sampai hampir terlepas, helai-helai rambutku tanpa ampun menyembul terlihat. Syukurlah antara jama’ah pria dan wanita ada sekatnya, sehingga yang lihat hanya Jama’ah wanita.

Seusai sholat aku langsung menarik keponakan pulang. Aku masih bersyukur, sholat isya’ ku alhamdulillah lancar walo tarawihnya ancur-ancuran, bukannya Isya’ lebih utama karena hukumnya fardlu dan ulah keponakanku hanya mengganggu aku saja tapi tidak menimbulkan kegaduhan di masjid.

Apa ibadahku tadi diterima Allah…?? Huallahu’alam. Tapi Aku yakin, Allah menilai semua amal manusia dari niatnya.
Yang jelas rencanaku tadi untuk menikmati malam Lailatul Qadarku malam itu gagal...


10 komentar

  1. amin semoga ibadah kita diterima sebagai amalan baik menambah pundi pahala kita selama bulan ramadhan ini... juga bulan bulan sebelumnya.a. amin...

    BalasHapus
  2. semoga amal ibadah kita diterima oleh Kanjeng Gusti ALLAH SWT...
    amin

    saalaamm pramuka

    BalasHapus
  3. semoga amal ibadah kita diterima disisinya.. loh?
    ya semoga mendapat berkah deh buk... selamat lebaran ya.. tapi seminggu lagi

    BalasHapus
  4. amin....moga za beneran nemuin malam lailatul qadar
    tapi klo bener yang rugi aq, karena malam 21 q gak ke masjid

    BalasHapus
  5. hahahahaha..perut aku sakit niih karena kebanyakan ketawa,,habiiznya lucu banget ponakan mbak yang sukses telah membuat mbak awut awutan hehehe

    Dasar anak kecil selalu saja gitu,,padahal udah janji eeh malah 'bleset' =))=))=))

    BalasHapus
  6. jangan pesimin gitu doonk,,masih beluum terlambat kook untuk menikmati malam lailatul qodar..kaan malam lailatul qodar turun waktu hari ganjil di10 hari terakhir puasa jadi masih banyak kesempaan..mbak harus optimis bisa mendapatkan malam lailatul qodar amiin

    BalasHapus
  7. kumpkis, bagus bu, tapi kok susah dikomentari ya

    BalasHapus
  8. buah jatuh tak jau dari pohonnya kan?hehehe..

    BalasHapus
  9. Met idul fitri,
    Mohon maaf lahir dan batin

    BalasHapus

 

onyel's Pesbuk

Yahoo Messenger

.

Blogger templates

Photobucket

Blog Archive

TEMAN-TEMAN

Blogroll

Photobucket

Ads 200x200