CINTA...cinta....Cinta!!!! ck ck ck.....

Subhanallah, begitu luar biasa Allah menciptakan namanya CINTA. Pantes Kank Abik (Habibburrahman-read) selalu menceritakan tentang dahsyatnya cinta dalam setiap novelnya, pantes Kahlil Gibran begitu mengagungkan cinta pada puisinya.
Cinta bisa hinggap di mana saja, kapan saja, pada siapa saja. Ga peduli dari seorang yang sangat rusak sampai seorang paling alim di dunia sekalipun. Hm....
Tak terkecuali ikhwan taat pun ga luput dari namanya pilus cinta itu. Seorang wanita yang taat, dzikir hampir tidak pernah berhenti dari bibirnya pun bisa terkena. Luarrrrrr biasa Cinta itu....

Namun ketika cinta tidak berpihak bagaimana? Bagaimana kita menyingkapi jika cinta yang kita rasakan ternyata ga berpihak kepada kita? Itulah yang perlu kita pikirkan.

Onyel membahas mengenai masalah Cinta terinspirasi ketika sahabat aku berkeluh kesah padaku. Dia tidak bisa bersanding dengan gadis yang dia cintai, karena suatu alasan yang lumayan berat. Dia sudah tidak semangat untuk melanjutkan studynya, pikirannya tidak pernah bisa tenang, tubuhnya sering sakit-sakitan....Naudzubillah...Studynya yang tinggal 3 bulan terancam gagal hanya karena.... Naudzubillah...(onyel menurut dada sambil teruz istighfar nie, hmmmm...)

Padahal saudara-saudara, sahabat saya itu seorang hafidz, kuliah s-2 Usuluddin di sebuah negara Arab. Dimana dia memahami betul bahasa arab, sehingga dia seharusnya juga mengerti arti dari setiap kalimat Al-Qur'an yang dihafalnya.
Jurusan Usuluddin yang saya baca digoogle:

usuluddin [KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA]

usu·lud·din n Isl ilmu tt dasar-dasar agama Islam yg menyangkut iktikad (keyakinan) kpd Allah, rasul, kitab suci, soal-soal gaib (spt hari kiamat, surga, dan neraka), kada dan kadar; ilmu tauhid; teologi Islam

Lihat artinya, seharusnya dengan ilmu yang diperoleh dia mempunyai keyakinan yang kuat pada Allah, di mana keyakinannya bahwa Allah akan selalu melindunginya akan menjaganya. Keyakinan itu akan membawa kita mencintai Allah di atas segalanya. Hmmmm, no body perfect....
Ketika saya bilang kalo smua itu hanya ujian kepada Allah atas keimanannya, menguji berapa besar cinta-Nya pada Allah dia menyanggah bahwa dia mencintai gadis itu suci karena Allah, bukan nafsu semata. Dari awal dia sudah berniat menghabiskan hidupnya dngan gadis itu, gadis yang menurutnya sholihah, baik akhlak budinya.

Dia mengatakan kepada aku bahwa aku tidak mengerti perasaannya karena aku belum pernah merasakannya. Bahwa dia telah berjanji dengan gadis itu akan merangkai sebuah mahligai pernikahan berdua, dan ia telah menggantungkan seluruh harapannya kepada gadis itu. Dia sudah mengetahui semua sisi buruk dan jelek gadis itu dan semua masalah gadis itu dan juga sebaliknya. Astaghfirullah ...

Dan aku bingung harus ngomong apa...
Cinta...Cinta...
Ck...ck...ck...
onyel binjun nie, kasih saran yak...!!!!